10 Gejala masalah Transmisi Otomatis
15 Mei 2021
Pilihan menggunakan mobil matic untuk berkendara sehari-hari dapat menambah kenyamanan terutama untuk perjalanan jarak jauh atau untuk kondisi jalan yang padat. Pasalnya, mobil matic ini tidak lagi menggunakan pedal kopling setiap kali melakukan perpindahan gigi. Alhasil, kaki kiri pengemudi menjadi lebih rileks, dan pengemudi tidak cepat lelah.
Meski begitu, dalam urusan penggunaan dan perawatan, mobil matic ini juga membutuhkan perawatan rutin dan check up yang tidak bisa disepelekan — misalnya menggunakan posisi tuas transmisi transmisi yang tepat untuk kondisi jalan yang benar, rutin mengganti cairan transmisi, dan pengecekan mesin, mengemudi secara teratur dan wajar, dan seterusnya.
Sedikit saja mengabaikan penggunaan dan perawatan transmisi matic yang seharusnya dilakukan dapat menyebabkan mobil mengalami masalah. Lantas, apa saja gejala mobil transmisi matic yang bermasalah? Artikel berikut akan memberi tahu Anda tentang sepuluh 10 gejala masalah transmisi otomatis yang dapat Anda temukan.
1. Lampu Indikator AT menyala
Gejala pertama mobil matic bermasalah yang paling mudah dikenali adalah saat indikator lampu AT menyala. Indikator lampu AT ini bisa kita lihat di panel dashboard pengemudi. Indikator lampu AT berfungsi untuk menginformasikan kepada pengemudi jika transmisi matic mengalami masalah.
Sebagai contoh, lampu indikator AT ini akan menyala ketika terjadi kerusakan pada sensor kecepatan kendaraan AT, saklar Inhibitor, Saklar Solenoid AT, dan komponen transmisi lainnya. Saat lampu indikator AT menyala sebaiknya segera memeriksanya ke bengkel mobil terdekat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
2. Terlalu lambat saat akselerasi
Gejala selanjutnya dari transmisi mobil matic yang bermasalah adalah kecepatan mobil yang sangat lambat. Ya, transmisi otomatis yang bermasalah bisa memengaruhi akselerasi mobil secara keseluruhan. Mobil terasa lambat meski pedal gas dan deru mesin menunjukkan performa terbaiknya.
Akselerasi mobil yang lambat menjadi salah satu indikator jika transmisi matic sudah mulai mengalami gejala selip, terutama pada komponen kopling dan rem. Putaran yang dihasilkan mesin tidak lagi diarahkan secara sempurna oleh transmisi otomatis ke roda, menyebabkan mobil melambat.
3. Konsumsi bahan bakar boros
Gejala transmisi mobil bermasalah selanjutnya adalah konsumsi bahan bakar yang tiba-tiba menjadi lebih boros dari biasanya. Transmisi otomatis tidak mengirimkan daya optimal yang dihasilkan mesin dengan benar karena masalah pada transmisi.
Dampaknya, mobil tidak berjalan sesuai dengan kemampuan mesin dan keinginan pengemudi. Kondisi ini menyebabkan pengemudi lebih agresif dalam menekan pedal gas lebih dalam dan lebih sering sehingga konsumsi bahan bakar menjadi boros.
4. Terasa bergelombang saat berkendara
Gejala keempat dari masalah transmisi matik adalah saat berkendara terasa bergelombang, terutama saat transmisi otomatis berpindah gigi. Goyangan ini juga berbeda-beda, tergantung tingkat masalah yang terjadi pada transmisi matik.
Selain terjadi saat mengemudikan mobil, goyangan ini juga bisa terjadi saat tuas transmisi dipindahkan dari satu posisi ke posisi lain. Misalnya saat tuas digerakkan dari posisi P ke posisi R, atau dari posisi N ke posisi D, atau sebaliknya.
Saat tuas transmisi digeser, tidak akan lama lagi ada sentakan yang cukup kuat di dalam mobil, terkadang disertai suara "gali" saat terjadi goyangan.
5. Mobil bergetar dan berdengung
Gejala kelima masalah mobil bertransmisi matic adalah munculnya getaran pada mobil yang cukup kuat bahkan disertai dengungan yang muncul dari transmisi. Kondisi ini umumnya terjadi pada saat mobil matic melaju kemudian direm.
Saat mobil hendak berhenti, getaran kuat muncul di bodi mobil, bahkan diiringi dengungan. Bahkan di beberapa kondisi, mesin mobil bisa mati saat terjadi getaran.
6. Mobil tidak berjalan atau bergerak
Gejala selanjutnya dari transmisi matic mobil adalah tidak berjalan karena transmisi matic sudah terpeleset. Kondisi ini ditunjukkan dengan posisi tuas transmisi pada posisi penggerak (seperti pada posisi D, 2, L, R), namun saat kita menginjak pedal gas, mobil tidak mau bergerak.
Kondisi slip transmisi matik ini juga dapat terjadi pada saat mobil sedang melaju, namun umumnya hanya terjadi pada saat perpindahan gigi dan pada posisi gigi tertentu. Transmisi otomatis yang tergelincir ini bisa menyebabkan mobil mogok meski mesin bisa dihidupkan.
7. Tuas transmisi sulit untuk digeser
Gejala problematik mobil matic selanjutnya adalah sulitnya menggeser tuas transmisi meski tombol / kenop transmisi telah ditekan. Kondisi seperti ini memang tidak selalu sering terjadi, namun suatu hal menandakan bahwa transmisi matic mobil tersebut mengalami masalah.
8. Posisi gigi tidak sesuai dengan posisi tuas transmisi
Gejala kedelapan mobil matic yang bermasalah adalah posisi persneling tidak sesuai dengan posisi tuas transmisi. Kondisi tersebut bisa kita lihat melalui indikator transmisi di panel dashboard. Saat tuas transmisi ada di posisi P, maka panel harus menunjukkan posisi P.
Saat transmisi mobil matic bermasalah, maka saat tuas transmisi dipindahkan ke posisi lain, tidak ada perubahan posisi gigi pada panel dashboard, atau posisi tidak sesuai yang ditunjukkan oleh tuas transmisi.
9. Tidak berpindah gigi secara otomatis
Gejala kesembilan dari masalah mobil bertransmisi matic adalah bahwa transmisi mobil tidak secara otomatis melakukan perpindahan gigi. Itu akan ditunjukkan dengan raungan mesin yang terdengar lebih keras, tetapi tidak ada akselerasi kendaraan.
Ya, kondisi ini bakal terjadi akibat transmisi tak mau perpindahan gigi otomatis. Posisi gigi transmisi tetap mentok pada satu posisi sehingga tidak ada perubahan torsi dan kecepatan kendaraan sehingga mobil tidak bisa melaju lebih cepat dan boros bahan bakar.
10. Ada kebocoran oli transmisi
Ciri terakhir dari mobil matic bermasalah yang kita ketahui adalah adanya kebocoran oli transmisi. Tujuan oli transmisi otomatis sangat penting untuk transmisi otomatis. Bukan hanya untuk melumasi tapi juga untuk mengaktifkan komponen-komponen di transmisi otomatis.
Jika oli transmisi ini bocor, maka bisa dipastikan kebocoran tersebut akan mengurangi oli. Kekurangan oli pada transmisi otomatis dapat menyebabkan kerusakan yang fatal. Mulai dari tampilan goyang, terpeleset hingga transmisi putus yang akan menyebabkan mobil mogok.