Apa itu fenologi?
06 Oktober 2021
Fenologi mengacu pada studi tentang siklus biologis organisme hidup (tanaman, hewan, serangga, dll ...). Para ilmuwan yang mempelajari fenologi sangat tertarik pada waktu peristiwa biologis dan hubungannya dengan perubahan lingkungan lokal dan global seperti kenaikan suhu atau gangguan alam/antropik misalnya.
Dalam proyek ini, saya tertarik pada fenologi tumbuhan dan lebih khusus lagi pohon dan hutan. Siklus fenologi pohon dapat digambarkan dengan lima fase berbeda, empat di antaranya terkait dengan perubahan visual tajuk yang jelas:
1. Pertumbuhan: Dengan menggunakan cadangan yang disimpan selama tahun sebelumnya, pohon membuka daunnya ketika kondisi lingkungan menguntungkan. Daun pertama akan mulai menangkap cahaya dan CO 2 saat menguap air, memulai fotosintesis. CO 2 akan diubah menjadi gula yang akan digunakan untuk mengisi cadangan dan untuk membangun bahan baru untuk cabang, akar, daun lain, bunga dan buah. Tanaman itu tumbuh.
Baca juga : Definisi Protozoa.
2. Penghentian pertumbuhan: Ketika pertumbuhan berhenti, pohon bersiap untuk musim dingin. Perubahan tajuk yang paling terlihat adalah pembentukan tunas.
3. Induksi dormansi : Dormansi musim dingin mengacu pada periode tahun ketika pohon menunggu kondisi lingkungan yang menguntungkan untuk menumbuhkan kembali daunnya. Induksi dormansi terjadi selama musim gugur. Selama fase ini pohon akan memulihkan bagian penting dari bahan yang ditanam di daun (seperti nutrisi seperti nitrogen dan fosfor misalnya). Ini ditandai dengan perubahan warna daun yang jelas. Ini dengan cepat diikuti oleh gugurnya daun.
Baca juga : Definisi Amuba.
Setelah daun gugur, dua tahap dormansi dapat dikenali: Endo-dormansi dan Eco-dormansi.
4. Endo-dormansi: Ini mengacu pada penghambatan perkembangan tunas yang disebabkan oleh faktor internal tunas. Faktor lingkungan saja tidak dapat memulai kembali perkembangan tunas selama fase ini. Transisi antara endo dan eco-dormansi tidak dapat dideteksi secara visual.
Baca juga : Definisi Fototropisme.
5. Eco-dormansi: Sebaliknya, eko-dormansi mengacu pada tahap dormansi di mana kuncup kembali dapat merasakan perubahan lingkungan dan tetap tidak aktif, menunggu kondisi cuaca menguntungkan untuk membuka daun. Berakhirnya eko-dormansi ditandai dengan perubahan bentuk kuncup yang terlihat mulai membesar dan membuka. Inilah yang kami sebut bud burst.
Sumber : Foliarduino.